Doran Corporate – Sertifikasi pilot drone saat ini banyak dicari oleh para penerbang pesawat tanpa awak. Hal tersebut karena lisensi memberikan banyak manfaat tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi instansi maupun perusahaan. Bagaimana cara mendapatkan lisensinya dan apa saja yang harus dipersiapkan? Simak ulasan selengkapnya di artikel kali ini.
Fungsi Sertifikasi Pilot Drone
Ada beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan ketika Anda memiliki sertifikasi atau lisensi pilot drone. Khususnya jika Anda terjun dalam industri teknologi dan lainnya. Berikut beberapa di antaranya:
- Lebih diakui oleh negara dan instansi terkait. Dalam hal ini, pilot yang bersertifikasi akan dimudahkan di berbagai keperluan untuk menerbangkan drone. Ini sesuai dengan aturan Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara – Sertifikasi Perangkat dan Sertifikasi Pilot yang diatur dalam PM 163 Tahun 2015.
- Dapat meningkatkan posisi tawar pilot drone. Klien pun lebih percaya kepada seorang pilot drone yang resmi dengan bukti sertifikasi. Klien beranggapan dengan sertifikasi ini pilot dinilai lebih mampu dan nyaman menggunakan jasa Anda.
- Menyambung dari poin di atas, memiliki sertifikasi pilot drone membuat kemampuan pilot lebih baik. Sebab, untuk mendapatkan sertifikasi tersebut pilot drone harus menyelesaikan tugas dan program tertentu untuk meningkatkan kompetensinya.
Tidak hanya itu saja, dengan memiliki sertifikasi drone juga akan menambah jaringan Anda. Sebagai contoh lebih mudah diterima oleh komunitas maupun instansi, hingga organisasi pilot drone dan lainnya. Jadi, kesempatan mendapatkan proyek lebih besar dan bukan tidak mungkin sangat menjanjikan di masa mendatang.
Lihat info lengkap DJI Enterprise series dengan cara klik tombol berikut
Baca juga: 5 Manfaat Drone untuk Bidang Konstruksi dan Infrastruktur
Persyaratan yang Harus Diperhatikan
Sebelum mendapatkan lisensi pilot drone ini, Anda perlu mengetahui apa saja persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya saja mengenai tujuan dan peruntukan sertifikasi tersebut. Biasanya, sertifikasi ditujukan untuk profesi pilot drone yang berhubungan dengan industri tertentu. Seperti pemetaan dan lain sebagainya.
Selain itu, persyaratan lainnya adalah mengenai drone yang digunakan. Ada beberapa drone yang perlu diregistrasi. Ini sesuai dengan peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan maupun aturan Civil Aircraft Safety Regulation (CASR) Part 10. Salah satunya adalah drone yang terdaftar memiliki bobot tidak kurang dari 250 gram hingga 25 kilogram.
Baca juga: 5 Tips Memilih Drone untuk Pemetaan Proyek Anda
Cara Mendapatkan Lisensi Pilot Drone
Terdapat dua cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan sertifikat pilot drone ini. Cara pertama adalah mendaftarkan diri melalui Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan yang kedua adalah melalui layanan Registrasi Drone dan Pilot Drone Indonesia (SIDOPI) Kementerian Perhubungan.
Mendaftar Melalui APDI
Jika Anda melakukan pendaftaran melalui APDI, berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan:
- Mendaftar secara terbuka ke APDI melalui media sosial mereka (Facebook dan Instagram) atau lewat website resminya. Tunggu beberapa saat hingga admin membalas pengajuan Anda dan akan diberitahu apa saja syarat yang diperlukan, tempat tes, dan lain sebagainya.
- Setelah itu, peserta bisa ikut tahapan pra-sertifikasi. Tahapan ini tidak wajib, akan tetapi disarankan untuk lebih memahami apa yang akan diujikan nantinya. Begitu juga dengan berapa biaya yang diperlukan.
- Peserta mengikuti ujian sertifikasi yang meliputi praktik menerbangkan drone. Dimana proses ini menggunakan mode ATTI, jadi GPS drone dinonaktifkan sementara.
- Peserta yang telah mengikuti serangkaian ujian sertifikasi akan diumumkan lulus atau tidak. Apabila peserta dinyatakan tidak lulus, maka wajib mengikuti ujian remedial. Proses ujian remedial ini tidak dipungut biaya. Jika lulus, peserta mendapatkan sertifikat dan lencana dari pihak APDI.
Baca juga: 5 Pekerjaan dan Industri yang Membutuhkan Teknologi Drone
Mendaftar di SIDOPI
Cara kedua adalah mendaftar di layanan SIDOPI milik Kementerian Perhubungan. Langkah-langkahnya pun tidaklah sulit, di antaranya sebagai berikut:
- Anda bisa mendaftar setelah mendapatkan sertifikat dari APBDI
- Masuk ke laman SIDOPI dengan di https://imsis-djpu.dephub.go.id/SidopiGO/Web/
- Setelah itu lanjutkan login dengan memasukkan alamat email akun. Apabila belum membuat, Anda bisa masuk ke laman ini https://imsis-djpu.dephub.go.id/SidopiGO/Web/#Register
- Tunggu beberapa saat dan ikuti prosedur selanjutnya. Atau Anda bisa mempelajari terlebih dahulu mengenai pendaftaran sertifikasi pilot drone di SIDOPI dengan menonton video di https://imsis-djpu.dephub.go.id/SidopiGO/Web/#modal-xl
Berapa Biaya Sertifikasi Pilot Drone?
Mengenai biaya sertifikasi pilot drone ini memang berbeda-beda. Lembaga seperti Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) biasanya mematok harga sekitar Rp100 ribu untuk pra-registrasi. Sedangkan sertifikasinya sebesar Rp500 ribuan. Namun, harga tersebut sebenarnya masih relatif. Sebab, lembaga atau komunitas tertentu biasanya juga menawarkan program atau kelas mengenai materi sebelum sertifikasi. Biayanya pun tergantung lama waktu materi dan fasilitas yang ditawarkan mulai dari Rp1.5 jutaan.
Sebagai gambaran, Jakarta School of Photography memiliki juga kelas sertifikasi pilot drone dengan paket yang berbeda-beda. Untuk program individu biasanya dipatok dari harga Rp2.5 jutaan sampai dengan Rp5 jutaan. Selain untuk individu, tersedia paket sertifikasi untuk perusahaan (corporate). Biayanya berada di kisaran Rp7 jutaan sampai Rp9.5 jutaan.
Bagaimana, cukup mudah bukan cara mendapatkan lisensi drone ini? Kini giliran Anda mendaftarkan untuk memperoleh sertifikasi pilot drone untuk berbagai keperluan. Terutama penggunaan drone industri terkait. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!
Lihat info lengkap DJI Enterprise series dengan cara klik tombol berikut
