Doran Corporate – Rancangan biaya dan keuangan jadi komponen penting bagi perusahaan maupun unit usaha dalam menjalankan operasionalnya. Khususnya untuk sebuah proyek. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk membuat rincian sebuah dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB). Apa saja isinya dan manfaatnya bagi perusahaan? Ini ulasannya!
Apa Itu Rencana Anggaran Biaya (RAB)?
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah dokumen perencanaan keuangan yang berisi tentang uraian perkiraan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan suatu proyek tertentu maupun pengadaan. RAB biasanya perincian biaya untuk berbagai komponen atau elemen proyek, seperti bahan, tenaga kerja, peralatan, pengeluarantak terduga, dan biaya lainnya yang terkait dengan pelaksanaan proyek.
Dokumen ini disusun sebelum pelaksanaan proyek dimulai dan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengajukan anggaran, mendapatkan persetujuan pembiayaan, atau melakukan negosiasi kontrak dengan pihak ketiga. Selama pelaksanaan proyek, RAB akan terus diperbarui untuk laporan perubahan yang terjadi, dan perbandingan antara biaya aktual dan anggaran membantu dalam pemantauan dan pengendalian keuangan proyek secara keseluruhan.
Baca juga: 10 Cara Memenangkan Tender Perusahaan, Apa Saja?
Manfaatnya bagi Bisnis dan Perusahaan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) tidak hanya sekadar catatan keuangan di perusahaan. Terutama dalam merencanakan sebuah proyek. Ada beberapa manfaat ketika perusahaan membuat RAB dengan benar. Adapun manfaat ini antara lain sebagai berikut:
- RAB membantu perusahaan dalam merencanakan keuangan dengan memperkirakan jumlah biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek atau kegiatan. Dengan begitu, membantu perusahaan dalam menentukan sumber daya keuangan yang dibutuhkan dan menyiapkan anggaran yang realistis.
- Rancangan ini juga akan berfungsi sebagai pengendali keuangan yang efektif. Dengan memiliki perkiraan biaya yang terperinci, perusahaan dapat memantau pengeluaran selama pelaksanaan proyek dan mencegah melampaui anggaran.
- Dalam proyek konstruksi atau layanan, RAB dapat digunakan sebagai dasar untuk negosiasi kontrak dengan pihak ketiga. Ini membantu menghindari ketidakpastian biaya dan memberikan landasan yang kuat untuk kesepakatan.
- Bagi perusahaan, adanya RAB dapat menciptakan tingkat akuntabilitas yang tinggi. Pihak terkait dapat mengacu pada RAB untuk memastikan bahwa pengeluaran sesuai dengan perencanaan awal.
- Sebagai bahan untuk evaluasi proyek maupun pengadaan bagi perusahaan. Termasuk pula dalam mengidentifikasi apa saja yang menjadi bahan perhatian selanjutnya, dan meningkatkan proses perencanaan di masa depan.
Baca juga: Jenis Pengadaan Barang dan Jasa, Serta Hal yang Harus Diperhatikan!Â
Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya
Dalam membuat RAB, ada beberapa komponen utama yang harus diperhatikan dan wajib ada. Tujuannya agar penentuan semakin baik dan sesuai dengan perencanaan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Berikut di antaranya:
- Tentukan tujuan RAB terlebih dahulu. Apakah rancangan tersebut untuk proyek, anggaran operasional harian, maupun aktivitas lainnya. Tentu, dengan begini akan lebih fokus.
- Tentukan sumber dananya. Di sini, biasanya masuk dalam anggaran perusahaan, investasi, dana pinjaman, dan lainnya yang jadi sumber pendanaan perusahaan.
- Masukkan informasi sejelas mungkin. Dalam hal ini biasanya menyangkut berbagai elemen pembiayaan. Mulai dari pengadaan bahan baku, peralatan, transportasi, dan lainnya yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
- Tulis rincian daftar biaya. Buatlah rincian dari semua biaya diperlukan untuk proyek Anda. Contohnya gaji karyawan, transportasi, biaya sewa, pemasaran, dan lain sebagainya.
- Estimasi biaya harus sesuai. Merinci estimasi biaya penting untuk memberikan gambaran berapa besaran yang diperlukan nantinya. Tujuannya agar operasional berjalan dengan baik.
- Hitung biaya total keseluruhan. Selain estimasi, total biaya yang harus dikeluarkan di waktu tertentu juga harus dicatat. Perusahaan perlu mencatatnya untuk meminimalisir kerugian yang ada.
- Tentukan skala prioritas. Menentukan skala prioritas membantu Anda untuk mengidentifikasi besaran biaya. Selain itu, mana bagian yang harus dikerjakan dahulu, termasuk mana yang ditunda maupun dikurangi.
- Lakukan montoring dan evaluasi. Setelah selesai, penting bagi Anda untuk melakukan evaluasi anggaran yang ada dengan realisasinya. Apakah sudah sesuai dengan rencana, ada penyimpangan, maupun perubahan. Di sini, Anda bisa berkomunikasi dengan manajemen, tim proyek, maupun pemegang saham.
Baca juga: Hampir Sama, Ketahui Perbedaan Lelang dan Tender Serta Manfaatnya!
Contoh RAB untuk Usaha Anda
Berikut beberapa contoh RAB yang umum digunakan dan bisa jadi bahan referensi Anda saat membuat rancangan anggaran tersebut:
Contoh 1:
Contoh 2:
Nah, itulah penjelasan mengenai Rencana Anggaran Biaya (RAB), komponen yang harus ada, cara membuat, hingga contohnya. Pastikan semuahal di atas terpenuhi agar mendapatkan hasil terbaik. Khususnya jika Anda ingin melakukan pengadaan untuk perusahaan maupun kantor. Semoga bermanfaat!