• Home
  • Blog
  • Pelaku Bisnis Wajib Tahu, Ini 5 Perbedaan B2B dan B2C!

Pelaku Bisnis Wajib Tahu, Ini 5 Perbedaan B2B dan B2C!

Perbedaan B2B dan B2C (1)

Doran Corporate – Dalam dunia bisnis, ada banyak istilah yang perlu dipahami oleh para pelaku usaha. Misalnya saja jenis bisnis dan kerjasamanya seperti Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).  Keduanya memiliki beberapa perbedaan di beberapa segi. Apa saja perbedaan B2B dan B2C ini? Simak ulasannya sampai tuntas!

Apa Itu B2B atau Business to Business?

sc: Freepik

Sebelum mengetahui apa saja perbedaan B2B dan B2C, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu jenis bisnis ini. B2B adalah jenis hubungan bisnis di antara dua atau lebih perusahaan atau entitas bisnis. Dalam model B2B, pelaku usaha dalam bentuk badan usaha menjual produk, layanan, atau solusi kepada perusahaan lain sebagai pelanggan, bukan kepada konsumen di tingkat akhir (user).

Biasanya, transaksi bisnis B2B sering melibatkan jumlah pembelian dan pengadaan produk lebih besar, nilai kontraknya pun lebih tinggi, dan siklus penjualan yang lebih panjang dibandingkan dengan bisnis yang berorientasi kepada konsumen tingkat akhir secara langsung. Selain itu, B2B cenderung lebih kompleks dan memiliki berbagai persyaratan tertentu.

Namun, di sisi lain bentuk bisnis B2B memiliki hubungan untuk jangka panjang bagi pelaku usaha. Terlebih lagi jika kebutuhan untuk pengadaan produk maupun layanan bersifat berkelanjutan. Sebagai contoh perusahaan yang menjual produk kepada distributor. Atau seperti perusahaan penyedia layanan teknologi informasi yang menjual software kepada perusahaan lain, dan sebagainya.

Baca juga: Kenali Perbedaan PT dan CV Sebelum Anda Membuka Usaha! 

Apa Itu B2C atau Business to Consumer?

e-procurement
sc: Direct Supply

Selanjutnya adalah jenis bisnis Business to Consumer (B2C). Secara umum, pengertian B2C ini merujuk pada jenis hubungan bisnis di mana bisnis berinteraksi langsung dengan konsumen akhir. Dalam model B2C, bisnis menjual produk, layanan, atau solusi kepada individu sebagai konsumen.

Dari segi transaksinya, B2C biasanya memiliki jumlah penjualan produk yang lebih kecil. Begitu juga dengan nilai transaksinya tidak begitu besar. Kemudian, siklus penjualannya terkadang lebih singkat. Hal itu karena fokus utamanya ialah memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen di tingkat akhir.

Jenis bisnis ini sering kita temui setiap hari di sekitar kita. Contohnya adalah Perusahaan yang menjual pakaian, pelaku bisnis yang menjual makanan dan minuman, hingga e-commerce yang memfasilitasi penjualan produk tertentu untuk konsumen tingkat akhir. Karena jumlah transaksi lebih kecil dan jumlah barang yang sedikit, alur penjualannya maupun transaksinya tidaklah kompleks.

Baca juga: Apa Itu e-Procurement dan Manfaatnya Bagi Perusahaan

Perbedaan B2B dan B2C

Perbedaan B2B dan B2C
sc: Elegant Themes

Berikut perbedaan B2B dan B2C dari berbagai aspek yang perlu Anda ketahui sebelum melakukan kerjasama dengan pihak lain saat menjalankan bisnis:

1. Hubungan dengan Pelanggan

Pertama dari segi hubungan dengan pelanggan, B2B cenderung memiliki jangka waktu lama nilai kepercayaan semakin tinggi. Terlebih jika kerjasama berulang kali. Beda halnya dengan B2C yang memiliki hubungan pelanggan yang transaksional dan pembelian tunggal. Maka dari itu, interaksinya lebih singkat hanya pada waktu tertentu saja.

2. Nilai Transaksi dan Jumlah Barang

Kedua, nilai transaksi dan jumlah barang dalam B2B cukup tinggi serta kontrak panjang. Sementara, untuk transaksi B2C memiliki kecenderungan yang rendah. Begitu pun dengan barang yang dijual maupun dibeli pun tidaklah besar. Dengan kata lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen saja.

Baca juga: Mengenal Apa Itu SNI: Definisi, Manfaat, dan Contoh Penerapannya

3. Perbedaan B2B dan B2C – Keputusan Pembelian

Perbedaan B2B dan B2C yang ketiga bisa dilihat dari keputusan pembelian. Untuk B2B biasanya memiliki sejumlah persyaratan tertentu. Misalnya dokumen, kualitas barang, jenis barang, dan sebagainya yang cukup kompleks. Sementara, keputusan pembelian B2C lebih mudah dan impulsif berdasarkan preferensi konsumen itu sendiri.

4. Strategi Pemasaran

Keempat ialah dari segi strategi pemasaran keduanya. B2B memiliki strategi yang terarah dan terkonsep dengan baik. Mulai dari pemasaran secara langsung, menggunakan pendekatan konten, partisipasi, dan lainnya. Kemudian, B2C lebih cenderung menggunakan strategi pemasaran massa dan mencari audiens lebih luas dengan biaya promosi yang relatif rendah dan berorientasi pada emosi pembelian positif.

5. Segmentasi Konsumen

Terakhir adalah dari segi segmentasi konsumen. B2B menjual produk maupun layanan untuk kebutuhan bisnis berskala besar. Misalnya perusahaan industrial, maupun berkaitan dengan lokasi geografis. Sedangkan B2C lebih personal dan preferensinya berdasarkan individu. Misalnya dari minat khusus, demografi, hingga perilaku.

Baca juga: 7 Langkah Mudah Menyelesaikan Pitching Client dengan Baik

Kesimpulan

Apa Itu SNI
sc: kumparan.com

Itu dia perbedaan B2B dan B2C secara umum yang perlu Anda ketahui. Perlu diingat, jika Anda pelaku usaha dan ingin melakukan kerjasama B2B dengan pihak lain, pastikan beberapa hal penting. Mulai dari memilih pemasok yang tepat, kelengkapan dokumen, kualitas produk, hingga layanan after-sales yang diberikan.

Dengan melakukan pertimbangan yang matang tersebut, diharapkan bisnis dapat berjalan dengan baik dalam jangka waktu yang lama. Termasuk menjaga relasi dan kualitas barang yang dijual. Sehingga dapat meningkatkan reputasi pelaku usaha itu sendiri.

Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait:

August 13, 2024

July 19, 2024

July 18, 2024

June 18, 2024

May 31, 2024

May 29, 2024