Doran Corporate – Pitching merupakan strategi penyampaian ide-ide visi dan misi dengan tujuan mendapatkan dukungan. Strategi ini sangat dibutuhkan terlebih lagi bagi pekerja profesional. Berikut ini penjelasan mengenai pitching client dan tips untuk melakukan pitching dengan baik.Â
Pada era ini, kewirausahaan menjadi keahlian yang sangat dibutuhkan. Sehingga, perlu dukungan yang kreatif dan inovatif untuk terus berkembang. Salah satu yang menjadi masalah untuk mengembangkannya adalah modal. Cara yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memperluas jaringan terutama kepada pemilik modal atau investor.
Melalui pitching, badan usaha bisa mendapatkan jaringan sekaligus dukungan modal dari calon investor. Pitching perlu dilakukan untuk meyakinkan pihak tersebut akan produk atau usaha yang Anda jalankan. Berikut ini penjelasan singkatnya.
Apa Itu Pitching Client?
Sederhananya, pitching adalah kegiatan meyakinkan pihak lain dalam menjalin hubungan kerja dengan bantuan software HRM. Fungsinya adalah meyakinkan pihak lain seperti investor atau calon investor, klien atau calon klien, dan partner sehingga bisnis tetap berjalan.
Penerapan pitching dapat dilihat pada contoh perusahaan yang mengajukan bisnis start up kepada calon investor. Dalam hal ini perusahaan perlu menyampaikan rencana dan tujuan dengan jelas kepada audiens untuk mendapatkan dukungan modal. Tujuan utamanya adalah memperkenalkan produk, brand, ataupun perusahaan melalui presentasi.
Untuk menerapkan strategi pitching, perusahaan perlu mengumpulkan berbagai audiens penelitian yang relevan dan mengemasnya semenarik mungkin. Pitching client yang mampu membantu perusahaan memotivasi dan membujuk audiens untuk mewujudkan ide-ide yang disampaikan.Â
Baca Juga: 10 Cara Memenangkan Tender Perusahaan, Apa Saja?
7 Cara Melakukan Pitching Client dengan Baik
Untuk berhasil memenangkan pitching, diperlukan banyak pengalaman dan latihan. Anda dapat menerapkan cara berikut ini untuk memberikan hasil pitching client yang lebih baik.
Ketahui Masalah Client
Untuk memulai pitching dengan baik, cara pertama dan paling utama yang bisa dilakukan dalam membujuk audiens adalah mengetahui masalah klien. Anda perlu mencari irisan antara masalah Anda dan masalah audiens. Untuk memulai cara ini, Anda bisa mencari tahu latar belakang seperti demografis, usia, gender, dan budaya mereka.
Setelah mengetahui latar belakang audiens barulah Anda bisa menyusun project  yang sesuai dengan kebutuhan client. Untuk mendapatkan manajemen project yang optimal Anda bisa menggunakan sistem ERP Project Based.Â
Sistem ini membantu mengelola project secara efisien dan memberi informasi penting project. Sebelum menggunakan sistem ini pastikan pula perhitungan menggunakan skema perhitungan sistem ERP terlebih dahulu.Â
Tambahkan data Informasi dalam Presentasi
Menambahkan informasi berupa data dalam presentasi pitching client menjadi hal penting untuk meyakinkan audiens. Dengan menyampaikan data, audiens dapat mengetahui informasi besaran target dan persentase Anda. Melalui cara ini pula kepercayaan audiens akan lebih meningkat. Sehingga akan meningkatkan kemungkinan audiens untuk mempertimbangkan project Anda.
Hal yang perlu diperhatikan adalah pastikan selalu selektif dalam memilih data yang akan Anda sampaikan. Akan lebih baik lagi jika Anda mengelompokkan tiap tema pembicaraan dalam satu slide presentasi. Untuk menyampaikan statistik, sebaiknya sampaikan dalam slide terpisah. Jika Anda menambahkan grafik atau diagram pastikan keduanya mudah dibaca.
Buat Struktur Presentasi Semenarik Mungkin
Dalam membuat presentasi pitching client usahakan presentasi menggunakan struktur dan alur cerita yang menarik dan runtut. Anda bisa meminta umpan balik dari rekan atau atasan setelah membuat presentasi. Cara ini memungkinkan Anda untuk bisa memperbaiki beberapa hal yang kurang sesuai sebelum presentasi di depan klien atau audiens.
Menambahkan Visualisasi
Cara mudah untuk meningkatkan minat presentasi Anda adalah menambahkan grafik dan infografis. Dengan cara ini Anda bisa lebih melibatkan audiens dalam menyampaikan produk, jasa, atau tawaran Anda. Akan lebih baik lagi jika Anda menambahkan demonstrasi video, pendekatan ini bisa memberi pemahaman yang lebih nyata kepada audiens.
Baca Juga: Hampir Sama, Ketahui Perbedaan Lelang dan Tender Serta Manfaatnya!
Tekankan Poin Menarik di Awal Presentasi
Istilah mudahnya adalah ‘first impression’. Jika Anda tidak memberi impresi yang baik di awal, maka kemungkinan besar Anda tidak akan mendapatkan perhatian penuh dari audiens hingga akhir. Sehingga penting untuk menyampaikan 2-3 poin penting presentasi terutama pada 30 detik pertama saat pitching client.
Sampaikan Presentasi Dalam Waktu Singkat
Usahakan untuk menyampaikan presentasi kurang lebih selama 15 menit, setelah itu fokuskan perhatian pada audiens. Kurangi poin pembicaraan yang tidak diperlukan dan bertele-tele sehingga tetap fokus pada poin penting yang perlu disampaikan. Cara ini bertujuan agar audiens tidak merasa Anda membuang waktu mereka.
Akhiri dengan (Call to Action) CTA
Adakalanya audiens tidak tahu apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Jadi, Anda bisa menyampaikannya secara langsung melalui CTA. Tidak ada patokan apakah Anda harus menyampaikan CTA di awal, tengah, atau akhir. Maka sesuaikan dengan kebutuhan penyampaian presentasi Anda.Â
Baca Juga: Apa Itu Proyek Tender Pemerintah? Ini Penjelasannya!
Tips Agar Tidak Grogi Saat Melakukan Pitching Client
Untuk hasil pitching yang lebih baik diperlukan presentasi yang baik pula. Berikut ini Tips yang dapat Anda terapkan agar tidak grogi saat melakukan pitching.Â
Gunakan Metode ‘Grandma Test’
Setelah merancang konten yang baik untuk dipresentasikan saat pitching, ada baiknya pula jika Anda berlatih artikulasi dan praktik pra-presentasi. Cara ini akan membantu presentasi Anda menjadi lebih jelas dan mengukur apakah orang lain bisa memahami apa yang Anda sampaikan.
Salah satu metode berlatih yang disarankan adalah menggunakan metode ‘Grandma Test’. Metode ini terbukti efektif untuk membuktikan seberapa bagus presentasi Anda dengan patokan dari kalangan usia berapapun dapat memahami apa yang Anda sampaikan. Untuk melakukannya, Anda bisa berlatih presentasi di depan orang lain yang bukan satu departemen.
Lakukan Persiapan Teknis
Pada hari pitching client dilaksanakan, pastikan Anda sudah melakukan persiapan teknis. Meskipun hal ini sering dianggap sepele, namun menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Pastikan seluruh dokumen presentasi sudah siap dan dapat ditampilkan meski tanpa aliran listrik dan internet sekalipun.Â
Terapkan Unique Value PropositionÂ
Unique Value Proposition merupakan salah satu bentuk penjelasan atau perbedaan mengenai produk atau brand. Dengan menerapkan cara ini audiens akan lebih tertarik untuk memperhatikan Anda karena tertuju pada identitas yang sudah Anda sampaikan. Cara ini juga terbukti untuk menjaga fokus client sehingga tidak berpaling ke kompetitor.Â
Baca Juga: Kenali Perbedaan PT dan CV Sebelum Anda Membuka Usaha!Â
Penutup
Itulah penjelasan mengenai pitching client cara melakukannya dengan baik dan tips agar tidak grogi saat melakukan presentasi. Pastikan Anda sudah melakukan perhitungan dan persiapan yang matang sebelum melakukan pitching sehingga Anda bisa memperoleh hasil yang lebih optimal.
Penulis: Roziana Lailatul Hidayah (Universitas Airlangga)
Editor: Arini Rizki Fauziah