Doran Corporate – Apa itu SSD? SSD merupakan media penyimpanan memori sekunder yang kerap digunakan pada smartphone, laptop, atau komputer. Fungsi utama dari SSD ini adalah untuk menyimpan data secara permanen. Selain itu, SSD juga memiliki tugas untuk membaca, mengubah, serta menampilkan data pada device yang sedang digunakan. SSD memiliki komponen dan jenis yang bermacam-macam, tergantung kebutuhan dan kapasitas yang ingin digunakan. Nah, untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan mengenai SSD dalam artikel berikut ini.
Apa Itu SSD?
Apa itu SSD? SSD atau Solid State Drive adalah media penyimpanan data yang berbasis sirkuit yang terintegrasi, dan memungkinkan penggunanya untuk membaca, menampilkan, menghapus, hingga menampilkan data dengan cepat. Apabila dibuka, dalam SSD ini berisi chip memori yang berbeda di setiap SSD-nya. Akan tetapi, yang paling umum ditemui adalah memori flash NAND yang membuat proses kerja dari media ini menjadi lebih cepat.
Tidak hanya itu, masing-masing SSD mempunyai memori penyimpanan yang beragam dan mampu bekerja meski tanpa adanya sumber daya. Kemampuan SSD inilah yang membuatnya sangat ideal untuk digunakan atau dipasang pada laptop, komputer, maupun smartphone Anda.
Baca juga: 7 Rekomendasi SSD Terbaik Tahun 2024 untuk Kerja!
Jenis-Jenis SSD
Perlu Anda ketahui, bahwa jenis-jenis SSD card biasanya ditentukan berdasarkan 3 form faktor, yakni jenis koneksi interface, luas ruangan, serta ukuran fisiknya. Nah, berdasarkan konektor interface dan dimensi fisiknya, SSD card akan dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1. SATA
SATA adalah salah satu jenis SSD yang mempunyai kecepatan untuk mentransfer data maksimum hingga 6 Gbps. Jenis SSD yang satu ini termasuk ke dalam kategori SSD dengan performa yang paling rendah, karena menggunakan antarmuka yang sama seperti halnya hard drive. Akan tetapi, SSD berbasis SATA ini lebih unggul dalam hal bandwidth sebanyak tiga hingga empat kali lipat dibandingkan dengan hard drive spinning disk.
2. NVMe
Jenis SSD selanjutnya adalah NVMe. NVMe termasuk ke dalam jenis SSD generasi terbaru yang m slot M.2. SSD ini menggunakan bus yang dipakai pada jenis SSD PCle dengan controller NVMe (Non Volatile Memory express). Jika dilihat dari segi ukuran, NVMe juga tersedia dengan berbagai macam ukuran, akan tetapi panjangnya tetap, yakni sekitar 22 mm. Selain itu, tingkat kecepatan SSD ini bisa mencapai batas maksimal hingga 3200 MB/s.
3. PCIe
Selanjutnya, ada PCle yang merupakan jenis SSD dengan performa yang lebih baik dibanding SSD berbasis SATA. Spesifikasi format yang dipakai pada SSD jenis ini dikelolah oleh PCI Special Interest Group.
4. M2 Card
Jenis terakhir adalah SSD jenis M2 Card. Mulanya, nama SSD ini adalah Next Generation Form Factor, kemudian namanya diganti menjadi M2 dan menjadi salah satu jenis SSD yang memenuhi spesifikasi M2. SSD ini memiliki dimensi 2280, panjang 80 mm, dan lebar 22 mm.
Baca juga: 7 Rekomendasi Merek USB Hub Terbaik untuk Perangkat Anda
Komponen SSD
Seperti halnya perangkat keras yang lain, SSD merupakan sebuah media penyimpanan yang disusun atas beberapa komponen penting, di antaranya:
1. Addressing
Komponen pertama yang ada pada SSD adalah Addressing. Komponen SSD yang satu ini adalah sebuah logika yang memiliki tugas, untuk menjalankan pemilihan pada seluruh komponen memory flash.
2. Controller
Komponen selanjutnya yang terdapat pada SSD adalah kontroler. Kontroler bertugas untuk mengontrol dan menyediakan berbagai fitur antarmuka tingkat perangkat SSD serta mengeksekusi firmware.
3. Data Buffer/ Cache
Data buffer/ cache merupakan sebuah RAM berkecepatan tinggi yang biasanya digunakan untuk mencocokan kecepatan dan peningkatan throughput pada data.
4. Flash Memory-Based
Ada pula komponen flash memory-based yang bertugas untuk mempertahankan data, meski tanpa adanya persediaan daya secara terus-menerus. Umumnya, flash memory-based ini dipakai oleh pabrik-pabrik besar untuk membuat SSD. Komponen ini lebih banyak dipilih dibandingkan dengan DRAM, karena memiliki harga bahan yang relatif lebih murah.Â
5. DRAM-Based
Komponen lainnya adalah DRAM-Based yang kerap digunakan untuk membuat SSD dengan menggunakan baterai internal atau arus listrik AC/DC adapter dan sistem backup penyimpanan, untuk mempertahankan persistensi data ketika tidak ada suplai listrik yang masuk.
6. Baterai
Baterai menjadi komponen terakhir yang ada di dalam SSD. Komponen yang satu ini bertugas untuk meningkatkan performa dari hardware penyimpanan. Biasanya, jenis SSD MLC (Multi Level Cell) sangat membutuhkan komponen baterai ini untuk menjaga data-data yang ada di dalamnya. Sebab, data pada SSD jenis MLC rentan korup saat listrik padam.
Sementara itu, data pada SSD dengan tipe SLC (Single Level Cell) lebih kecil peluangnya mengalami korup, sehingga sebagian besar tidak akan dilengkapi dengan baterai atau super kapasitor.
Baca juga: 10 Rekomendasi Hardisk Eksternal Terbaik 2024 untuk Penyimpanan Tambahan
Penutup
Itu tadi penjelasan lengkap mengenai SSD yang bisa Anda ketahui. Apabila Anda sedang membutuhkan SSD berkualitas dengan harga terjangkau dalam jumlah besar, Anda bisa menghubungi kami via WhatsApp. Sebagai mitra resmi penjualan SSD dari berbagai brand terbaik, kami menyediakan garansi resmi dan layanan aftersales terbaik. Khususnya untuk pembelian dalam jumlah besar bagi perusahaan maupun instansi Anda.