Doran Corporate – Pemanfaatan drone untuk mendukung One Map Policy kini sudah menjadi terobosan baru di Indonesia. Dengan kemampuan pemetaan udara yang akurat dan efisien, drone mampu menghasilkan data geospasial untuk menyusun peta yang terintegrasi. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, simak terus artikel berikut karena kami akan mengulas informasi mengenai pemanfaatan drone dalam One Map Policy.
Keunggulan Drone untuk One Map Policy
Teknologi drone memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya sangat cocok untuk mendukung One Map Policy di Indonesia. Dalam upaya mencapai peta yang akurat dan komprehensif, penggunaan drone dapat memberikan manfaat signifikan dalam pengumpulan data geospasial. Berikut adalah beberapa keunggulan drone yang sangat berguna dalam One Map Policy:
1. Akses ke Area Sulit Dijangkau
Dengan kemampuan terbang pada ketinggian rendah, drone dapat mengakses area yang sulit dijangkau seperti daerah pegunungan, hutan lebat, atau wilayah terpencil yang biasanya memerlukan usaha ekstra untuk dijangkau. Namun, dengan adanya drone Anda akan lebih mudah menjangkau berbagai wilayah.
Lihat info lengkap DJI Enterprise series dengan cara klik tombol berikut
2. Jenis Sensor dan Kamera Canggih
Selanjutnya, drone kini sudah dilengkapi dengan berbagai sensor canggih yang dapat mengumpulkan berbagai jenis data geospasial. Anda dapat menggunakan kamera fotogrametri untuk pemetaan 3D, sensor LiDAR untuk pemetaan topografi, dan kamera multispektral untuk analisis vegetasi dan kesehatan tanaman di sebuah topografi.
3. Efisiensi Waktu dan Biaya
Menggunakan drone untuk survei dan pemetaan sudah pasti akan jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan metode tradisional. Proses yang biasanya memerlukan waktu lama dengan survei lapangan manual, kini dapat diselesaikan dalam hitungan hari atau bahkan jam menggunakan drone.
4. Resolusi Tinggi dan Akurat
Adanya kamera RGB, inframerah, dan thermal pada drone, data yang dihasilkan tentunya akan memiliki tingkat detail yang sangat tinggi. Sehingga, Anda dapat menghasilkan peta yang akurat untuk berbagai kebutuhan seperti perencanaan tata ruang, pengelolaan sumber daya alam, dan pemantauan lingkungan.
5. Pengolahan Data yang Cepat
Keunggulan yang terakhir adalah pengolahan data yang cepat. Dilengkapi dengan perangkat lunak pemrosesan data yang canggih, data yang dikumpulkan oleh drone dapat diolah dengan cepat menjadi peta digital. Sehingga, Anda dapat dengan mudah mengintegrasikannya ke dalam sistem informasi geografis (GIS) untuk dianalisis lebih lanjut.
Baca juga: Apa itu Drone Survey? Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja!
Pemanfaatan Drone untuk Mendukung One Map Policy
Mulai dari pengumpulan hingga pengolahan data geospasial, berikut ini adalah pemanfaatan drone untuk mendukung One Map Policy yang diantaranya adalah:
1. Fotogrametri Udara
Pemanfaatan drone, khususnya dalam aplikasi fotogrametri udara sangat mendukung dalam penerapan One Map Policy agar lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan kamera beresolusi tinggi yang terpasang pada drone, Anda dapat mengumpulkan data citra yang diperlukan untuk membuat peta orthomosaik dan model elevasi digital (DEM).
2. LiDAR (Light Detection and Ranging)
Selanjutnya adalah LiDAR, dengan kemampuannya untuk menghasilkan data topografi yang akurat di bawah kanopi hutan yang lebat, drone LiDAR memungkinkan Anda untuk melakukan pemetaan kontur yang detail, analisis potensi banjir, serta pemantauan perubahan lingkungan dengan akurat.
3. Sensor Multispektral
Sensor multispektral berguna untuk menangkap data dalam berbagai spektrum cahaya, termasuk inframerah dan memberikan informasi detail tentang penggunaan lahan serta kondisi vegetasi. Anda dapat memanfaatkan data ini untuk mengidentifikasi jenis tanaman, memonitor kesehatan tanaman, serta mendeteksi hama atau penyakit tanaman.
Baca juga: Manfaat Drone untuk Pengukuran Tanah dan Rekomendasinya
Tantangan Dalam Mendukung One Map Policy
Meskipun drone memberikan banyak keunggulan dan manfaat dalam One Map Policy. Nyatanya ada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar proses pembuatan peta berjalan dengan optimal. Berikut di ataranya:
1. Regulasi PenerbanganÂ
Tantangan utama yang pertama adalah keterbatasan infrastruktur dan teknologi, terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Selain itu, regulasi penggunaan drone di Indonesia yang diatur oleh KEMENHUB melalui Peraturan MENHUB No.37/2020 mengharuskan Anda untuk memiliki izin terbang.
2. Pilot Drone
Selanjutnya adalah drone yang perlu diterbangkan oleh tenaga profesional. Oleh karena itu, penting untuk menjalin kerjasama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta untuk menyediakan program pelatihan dan sertifikasi bagi operator drone.
3. Integrasi Data
Terakhir adalah integrasi data, Anda perlu memastikan bahwa format dan kualitas data yang dihasilkan oleh drone sesuai dengan standar nasional agar dapat diintegrasikan dengan mudah. Adapun standar tersebut meliputi format data, metode pengumpulan, serta akurasi dan resolusi data.
Baca juga: 5 Proses Membuat dan Contoh Surat Izin Menerbangkan Drone
Penutup
Demikian informasi seputar pemanfaatan drone untuk mendukung One Map Policy di Indonesia. Percayakan pada PT. Doran Indonesia untuk pengadaan drone terbaik yang didesain khusus untuk kebutuhan industri dan pemetaan. Sebagai mitra resmi penjualan DJI Enterprise di Indonesia, kami menjual produk original dengan garansi resmi. Informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi admin kami via WhatsApp dengan cara klik di sini.