Doran Corporate – Drone sprayer merupakan teknologi inovatif dan populer di sektor pertanian. Keunggulan utama dari drone sprayer yaitu mampu mencapai area yang sulit dijangkau oleh alat penyemprot konvensional. Selain itu, penggunaan teknologi ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Dalam pembahasan berikut, kita akan mengetahui lebih dalam tentang apa itu drone sprayer dan bagaimana cara kerja drone sprayer dalam pertanian. Simak, ya!
Apa Itu Drone Sprayer?

Drone sprayer atau dikenal dengan drone penyemprot, merupakan drone yang dirancang khusus untuk kebutuhan pertanian. Drone ini sangat cocok untuk aktivitas penyemprotan pestisida, pupuk, atau zat kimia lainnya. Bentuk dan ukurannya pun lebih besar jika dibandingkan dengan drone untuk kebutuhan fotografi, videografi, dan konsumen.
Ukuran drone sprayer bisa lebih besar daripada drone pada umumnya karena dilengkapi dengan tangki berkapasitas mulai dari 10 liter hingga 40 liter. Drone juga memiliki sistem pemompaan yang efisien. Anda dapat mengatur nozzle sehingga semprotannya lebih merata dan dapat menjangkau seluruh area secara akurat.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Drone Pertanian Terbaik untuk Industri Agraria
Cara Kerja Drone Sprayer

Penyemprotan yang dilakukan secara konvensional, seringkali tidak akurat sehingga membuat cairan pupuk atau pestisida menjadi kurang tepat sasaran. Sedangkan hasil semprotan dari drone sprayer bisa jauh lebih akurat karena memiliki sistem navigasi dan sensor canggih agar lebih fokus dalam melakukan penyemprotan di area tertentu. Setelah memahami apa itu drone sprayer, lalu bagaimana cara kerja drone sprayer sendiri? Simak penjelasan berikut!
1. Mempersiapkan Cairan
Sebelum menggunakan drone sprayer, Anda wajib menyiapkan cairan yang akan disemprot. Cairan seperti pestisida, herbisida, atau pupuk yang harus dicampur dengan air agar konsentrasinya sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tidak hanya itu, Anda juga harus memeriksa kualitas cairan yang akan digunakan agar tidak berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan manusia.
2. Mengisi Tangki Drone
Langkah selanjutnya, isi tangki drone dengan cairan yang telah disiapkan tadi. Penting untuk mengetahui bahwa kapasitas tangki drone sprayer bisa berbeda-beda tergantung pada jenis dan modelnya. Ada beberapa varian drone yang dilengkapi dengan tangki kapasitas besar, yaitu mencapai 40 liter. Ada juga model lain yang memiliki kapasitas tangki lebih sedikit, yaitu sekitar 10 liter. Maka dari itu, Anda harus memilih drone dengan kapasitas tangki yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Pemetaan Area
Sebelum menerbangkan drone, lakukan pemetaan terhadap area yang akan disemprot. Anda dapat menggunakan program atau aplikasi khusus seperti mission planner. Drone akan menggunakan sensor dan GPS untuk memetakan area pertanian dengan akurasi tinggi. Setelah pemetaan area dilakukan, maka drone bisa langsung digunakan untuk menyemprotkan cairan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Alat Pertanian Modern dan Manfaatnya
4. Menyemprotkan Cairan
Setelah pemetaan area telah dilakukan, drone akan mengatur ketinggian dan kecepatan terbangnya dalam menyemprotkan cairan secara merata ke seluruh area pertanian. Drone sprayer sudah dilengkapi dengan nozzle dan pompa khusus. Sehingga, mampu menghasilkan semprotan cairan dengan kecepatan dan tekanan yang tinggi.
5. Monitoring dan Kontrol
Selama proses penyemprotan berlangsung, drone sprayer harus dipantau secara terus-menerus oleh operator. Tugas operator harus memastikan bahwa drone sprayer terbang di ketinggian yang tepat dan tidak menabrak atau terhalang apapun. Pastikan juga, drone sprayer menyemprotkan cairan dengan intensitas tinggi dan konsentrasi yang sesuai agar tanaman tidak rusak dan membuat lingkungan tercemar.
Seberapa Produktif Drone Sprayer untuk Pertanian?

Setelah mengetahui tentang apa itu drone sprayer dan bagaimana cara kerjanya, kali ini akan membahas seberapa produktif drone ini untuk pertanian? Mantan menteri pertanian, Amran Sulaiman menyebut bahwa produktivitas di sektor agraria dapat menyentuh angka 30,6 persen. Penggunaan drone spraying bisa menambah pendapatan petani dari sekitar Rp1,3 juta hingga Rp5 juta.
Penyemprotan pestisida pada lahan seluas 1 hektar dapat diselesaikan hanya dalam waktu 12-17 menit saja. Jika dibandingkan dengan penyemprotan konvensional, waktu yang dibutuhkan bisa lebih lama yaitu berkisar 6-12 jam. Keberadaan teknologi drone sprayer mampu mengubah kinerja petani jauh lebih efisien. Terlebih, teknologi drone juga terus mengalami peningkatan.
Di Malaysia, para petani bisa menyemprot lahan seluas 1 hektar dalam waktu 10 menit saja. Jika diakumulasi pada lahan seluas 5 hektar, maka hanya menghabiskan waktu 50 menit. Petani juga dimudahkan dalam mengatur penggunaan banyaknya pestisida yang ingin disemprotkan. Drone sprayer telah dilengkapi dengan fitur khusus, sehingga bisa menghemat anggaran pertanian.
Baca Juga: 5 Cara Menerbangkan Drone yang Wajib Anda Tahu!
Penutup

Pada pembahasan ini, Anda tidak hanya mengetahui apa itu drone sprayer, tetapi juga memahami cara kerja dan seberapa produktif drone penyemprot untuk pertanian. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat drone sprayer mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pertanian. Drone pertanian dari Doran Corporate merupakan solusi terbaik bagi Anda yang ingin mengoptimalkan proses penyemprotan pada lahan pertanian. Temukan pilihan produk berkualitas lainnya hanya di Doran Corporate!



