• Home
  • Blog
  • 7 Jenis Pupuk Anorganik untuk Hasil Panen yang Maksimal!

7 Jenis Pupuk Anorganik untuk Hasil Panen yang Maksimal!

Jenis Pupuk Anorganik

Doran Corporate – Pupuk memiliki peran penting bagi pertumbuhan tanaman karena kandungannya mendukung proses perkembangan tanaman secara optimal. Pupuk anorganik jadi salah satu yang sering digunakan karena unsur-unsur kimia lebih mudah larut dan cepat diserap oleh tanaman. Jika Anda tertarik atau terlibat dalam bidang pertanian, penting untuk memahami pengertian dan jenis pupuk anorganik terlebih dahulu.

Pupuk Anorganik vs Organik

Jenis Pupuk Anorganik atau Organik
Sc: Agri – Kompas

Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara yang diberikan pada tanaman atau media tanam untuk mendukung proses pertumbuhannya agar dapat tumbuh secara maksimal. Terdapat dua jenis pupuk tanaman yang kerap dijumpai di pasaran, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Berikut adalah perbedaannya.

Pupuk anorganik atau pupuk kimia mengandung hara atau mineral tertentu. Keunggulannya adalah cepat terurai, sehingga nutrisinya lebih cepat diserap oleh tanaman. Kandungan nutrisi dari pupuk anorganik sudah terukur dan berbentuk konsentrat, sehingga sedikit pemakaian sudah cukup untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan. 

Sementara itu, pupuk organik terbuat dari sisa tumbuhan atau kotoran hewan yang telah didekomposisi. Masing-masing pupuk mengandung nutrisi kompleks yang dapat meningkatkan zat hara bagi tanah dan cocok digunakan di wilayah dengan tanah  yang rentan erosi. 

Baca Juga: Apa Itu Drone Sprayer dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Jenis Pupuk Anorganik 

Pupuk anorganik dibuat secara kimia dengan bahan-bahan mineral tertentu. Kandungan zat tinggi seperti nitrogen, fosfor, kalium, belerang, dan magnesium dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Berikut beberapa jenis pupuk anorganik yang perlu Anda ketahui. 

1. Urea

Pupuk Urea
Sc: Fakultas Pertanian UMA

Pupuk urea cukup populer di kalangan petani karena membuat proses pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat. Keunggulan ini dikarenakan pada pupuk urea mengandung campuran gas amoniak (NH3) dan gas asam arang. Pupuk urea juga memiliki sekitar 46kg nitrogen per 100kg pupuk. Kandungan tersebut mendukung tanaman dalam proses fotosintesis dan meningkatkan produksi klorofil. 

2. SP-36 (Super Phosphate)

Pupuk Anorganik SP-36
Sc: Kompas

Pupuk SP-36 terbuat dari campuran asam sulfat dan asam fosfat alam. Pupuk SP-36 sering digunakan di berbagai jenis tanaman, termasuk di perkebunan dan hortikultura karena bisa meningkatkan kandungan unsur hara fosfor dalam tanah. Selain itu, pupuk SP-36 juga mampu memperbesar jaringan sel, meningkatkan kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat pemasakan buah, serta memperkuat batang tanaman.

3. NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium)

Pupuk NPK Phonska
Sc: Petrosida Gresik

Unsur hara pada jenis pupuk anorganik NPK juga banyak dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah. Salah satu keunggulan dari pupuk ini yaitu dapat mencegah tanaman agar tidak kerdil sehingga pertumbuhan akarnya jauh lebih kuat, banyak, dan panjang. 

Baca Juga: 10 Rekomendasi Drone Sprayer Terbaik untuk Pertanian 2024

4. ZA (Zwavelzure Amonium) 

Pupuk Anorganik ZA
Sc: Indochem

Pupuk ini mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur yang merupakan dua unsur penting dalam memberikan berbagai manfaat bagi pertumbuhan tanaman. Kandungan nitrogen berperan dalam meningkatkan proses fotosintesis, sementara sulfur berfungsi dalam memperbaiki struktur tanaman serta meningkatkan ketahanan terhadap penyakit. 

Keunggulan lainnya termasuk kemampuannya dalam melindungi tanaman dari serangan hama, menambah kandungan unsur hara, serta memperbaiki kualitas tanaman secara keseluruhan. Selain itu, pupuk ZA juga meningkatkan nilai gizi pada hasil panen, membuatnya lebih bernutrisi dan bermanfaat bagi konsumen.

5. KCl (Kalium Klorida) 

Pupuk KCL
Sc: Kompas

Jenis pupuk anorganik KCl terbuat dari ekstraksi mineral kalium dan berbentuk bubuk berwarna merah dengan kandungan sekitar 60 persen kalium dalam bentuk K2O. Pupuk KCl lebih mudah diserap oleh tanaman dan larut dengan cepat. Namun, Anda perlu berhati-hati karena unsur klorida dalam pupuk KCl dapat bersifat toksik atau racun bagi tanaman seperti wortel dan kentang.

6. Dolomite (Kapur Karbonat)

Jenis Pupuk Anorganik Dolomit
Sc: CV Agro Raya Timur

Bentuk dari pupuk satu ini berupa butiran halus dan berwarna abu-abu atau putih kebiruan. Manfaat pupuk ini berfungsi sebagai penyedia unsur hara makro sekunder, yaitu Kalium (Ca) dan MAgnesium (Mg). Kalsium dapat memperkuat dinding sel tanaman, sementara Magnesium adalah komponen utama dalam klorofil yang mendukung proses fotosintesis. 

7. ZK (Zwavelzure Kali) 

Jenis Pupuk Anorganik ZK
Sc: PT. Petrokimia Gresik

Pupuk ZK atau dikenal sebagai pupuk sulfat terbuat dari kandungan asam belerang dan kalium. Pupuk ini sangat cocok digunakan pada tanaman seperti wortel dan kentang karena mendukung pertumbuhan akar. Pupuk ZK memiliki sifat higroskopis yang artinya dapat menyerap kelembaban udara, sehingga dapat disimpan lama bahkan dengan kelembapan udara yang tinggi. 

Baca Juga: 5 Manfaat Drone untuk Pertanian Modern 

Penutup

Jenis Pupuk Anorganik
Sc: Keladang

Itulah beberapa jenis pupuk anorganik yang bisa Anda gunakan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Jika ingin mencapai hasil pertanian yang lebih optimal, Anda bisa menggunakan drone sprayer terbaik dari Doran Corporate. Kami menjual produk original dengan garansi resmi. Hubungi kami di sini untuk informasi lebih lanjut!

Artikel Terkait:

January 22, 2025

January 15, 2025

December 26, 2024

December 23, 2024

December 18, 2024

December 16, 2024