Doran Corporate – Perkembangan teknologi drone tidak hanya melahirkan inovasi di bidang fotografi dan industri, tetapi juga membuka babak baru dalam dunia olahraga modern. Saat ini, dua cabang yang paling populer dan berkembang pesat adalah drone racing dan drone soccer.
Sekilas keduanya tampak mirip karena sama-sama menggunakan drone yang dikendalikan dari jarak jauh. Namun, bila diperhatikan lebih dalam, keduanya memiliki konsep yang sangat berbeda. Simak perbedaaan drone racing vs drone soccer berikut ini.
Perbedaan Drone Racing vs Drone Soccer
Perbedaan antara drone racing vs drone soccer dapat dilihat dalam berbagai segmen. Baik itu dari segi desain, konsep, hingga format yang aturan yang dipertandingkan. Melansir dari berbagai sumber, berikut penjelasannya:
1. Konsep Penggunaan Drone

Perbedaan pertama dari kedua jenis drone adalah konsepnya. Drone racing lebih menonjolkan olahraga ketangkasan di udara yang menantang kemampuan pilot dalam mengendalikan drone berkecepatan tinggi untuk menyelesaikan lintasan berisi berbagai rintangan secepat mungkin.
Drone yang digunakan untuk balapan adalah tipe first-person view (FPV). Dengan kacamata khusus, akan menampilkan apa yang dilihat drone secara langsung. Kompetisi ini menuntut kecepatan, presisi, dan refleks cepat. Ini tentu mirip dan terasa sepeti balapan mobil di udara.
Sementara, untuk drone soccer menghadirkan konsep olahraga yang menggabungkan strategi tim dan keseruan permainan bola. Dalam pertandingan ini, dua tim yang masing-masing beranggotakan tiga hingga lima pemain mengendalikan drone berbentuk bola yang dilindungi spherical cage. Olahraga ini pertama kali populer di Korea Selatan sebelum akhirnya menyebar ke berbagai negara dan diakui sebagai cabang baru olahraga drone yang edukatif dan aman.
Baca juga: 7 Jenis Drone yang Perlu Anda Tahu & Peruntukannya
2. Aturan dan Format Permainan

Selanjutnya dari segi peraturan dan format permainan juga terdapat perbedaan utama. Khusus drone racing, kompetisinya secara umum kebanyakan individual. Di sini, para peserta berlomba untuk menaklukkan lintasan dengan rintangan yang kompleks. Peserta harus menyelesaikan rute dengan cepat tanpa keluar jalur maupun menabrak untuk jadi pemenang.
Sedangkan untuk drone soccer, seperti namanya format permainan mirip dengan olahraga sepakbola dengan tim. Jadi, dalam satu tim ada satu drone striker sebagai penyerang dan beberapa defender untuk melindungi area sendiri.
Pertandingan biasanya berlangsung dalam beberapa set berdurasi sekitar tiga menit. Dalam pertandingan, hanya drone striker yang boleh mencetak gol dengan cara melewati ring lawan, sementara defender bertugas menghalangi atau menjatuhkan drone lawan secara strategis.
3. Desain Drone Racing vs Drone Soccer

Perbedaan drone racing vs drone soccer lainnya adalah di sektor desainnya. Drone racing menggunakan drone FPV berperforma tinggi untuk kecepatan ekstrem dan manuver tajam. Kerangkanya ringan, sistem motornya kuat, dan sebagian besar pilot bahkan merakit sendiri. Â Kecepatan drone balap ini bisa mencapai lebih dari 150 km/jam. Karena itu, kemampuan mengendalikan drone dengan presisi di ruang sempit menjadi kunci utama.
Sementara itu, drone yang digunakan dalam Drone Soccer berbentuk bola dengan pelindung berbahan karbon atau plastik untuk mencegah kerusakan saat benturan terjadi. Bobotnya lebih ringan, dan desainnya mengutamakan keamanan agar tetap stabil meski bersentuhan dengan drone lain.
Keterampilan yang dibutuhkan tidak hanya kemampuan mengontrol arah dan kecepatan, tetapi juga kemampuan membaca strategi lawan serta bekerja sama dengan anggota tim. Jadi, jika drone racing menuntut refleks individu, drone soccer menekankan kolaborasi.
4. Kompetisi Internasional

Terakhir adalah dari segi kompetisi yang diselenggarakan. Keduanya memiliki ekosistem kompetisi yang diakui secara internasional. Untuk drone racing, ajang bergengsi seperti FAI World Drone Racing Championships yang diselenggarakan oleh Fédération Aéronautique Internationale (FAI). Selain itu, The World Games 2022 dan 2025 juga menjadikan drone racing sebagai cabang resmi, menegaskan statusnya sebagai olahraga udara profesional.
Sementara itu, drone soccer mulai mendapatkan tempat di berbagai negara dengan perkembangan yang pesat. Korea Selatan menjadi pelopor utama melalui liga nasional yang solid, disusul oleh Amerika Serikat dan Eropa yang membentuk federasi serta menggelar turnamen tahunan.
Beberapa ajang besar seperti U.S. Drone Soccer League dan FAI Drone Soccer World Cup menjadi wadah bagi pelajar, komunitas, hingga profesional untuk berkompetisi secara sportif. Formatnya yang inklusif dan aman menjadikan Drone Soccer cepat berkembang di lingkungan pendidikan dan komunitas hobi.
Baca juga: Cara Main Drone Soccer, Olahraga Udara Seru yang Menggabungkan Strategi dan Teknologi
Kesimpulan
Dari ulasan di atas, kesimpulannya adalah meskipun sama-sama mengandalkan teknologi drone, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Drone racing menonjolkan kecepatan, refleks, serta kemampuan individu dalam menaklukkan lintasan udara
Sementara itu, drone soccer lebih berfokus pada kerja sama tim, strategi, dan permainan yang aman serta edukatif. Keduanya menunjukkan bahwa drone bukan sekadar alat teknologi, tetapi juga menjadi media baru untuk berkreasi, berkompetisi, dan belajar menawarkan pilihan menarik antara sensasi adrenalin balapan udara atau keseruan taktis permainan tim.

