Jangan Panik! Ini Penyebab Drone Tidak Bisa Terbang dan Cara Mengatasinya

Doran Corporate – Banyak orang memanfaatkan drone untuk fotografi, videografi, hingga kebutuhan profesional seperti pemetaan atau pertanian. Namun di balik kecanggihannya, drone adalah perangkat yang rentan mengalami kerusakan. Penyebab drone tidak bisa terbang bisa bermacam-macam.

Sebab, drone merupakan unit terbang yang sangat sensitif terhadap benturan keras. Kerusakan drone paling sering terjadi akibat crash, terhempas karena angin, hard landing alias jatuh langsung ke tanah, atau menabrak dinding maupun pohon. Agar Anda tidak bingung, berikut penyebab drone tidak bisa terbang dan cara mengatasinya. 

Penyebab Drone Tidak Bisa Terbang

Jika drone tidak bisa terbang, jangan buru-buru panik. Penting untuk memahami penyebabnya terlebih dahulu. Dengan mengetahui akar masalah, Anda bisa lebih mudah menentukan langkah perbaikan yang tepat tanpa asal menebak. Umumnya, ada beberapa faktor utama yang membuat drone gagal lepas landas, berikut daftarnya. 

1. Drone Berada di Zona Terbatas (No-Fly Zone)

Drone biasanya sudah membatasi area tertentu agar unit tidak bisa diterbangkan di suatu area. Misalnya ketika dorne diterbangkan di dekat bandara, fasilitas militer, atau wilayah dengan regulasi khusus. Jika Anda berada di area merah pada peta aplikasi, drone otomatis akan menolak untuk lepas landas.

2. Baling-Baling Tidak Terpasang dengan Benar

Propeller atau baling-baling adalah komponen vital yang berfungsi untuk menerbangkan drone. Jika pemasangannya terbalik atau tidak sesuai dengan arah motor, drone tidak akan bisa terangkat. Bahkan dalam beberapa kasus, drone bisa langsung terbalik begitu mencoba take-off.

3. Terdapat Masalah Pada Bagian Motor

Motor adalah penggerak utama baling-baling. Jika salah satu motor tidak berputar normal, drone akan kehilangan keseimbangan dan tidak bisa terbang stabil. Hal ini bisa disebabkan oleh debu, kabel putus, atau motor yang memang sudah rusak karena terjadi benturan keras.

4. Mode Pemula aktif

Bagi pengguna baru, sebagian besar drone biasanya dilengkapi dengan mode pemula (beginner mode). Mode ini membatasi jarak terbang, ketinggian, bahkan mencegah drone lepas landas jika sinyal GPS lemah. Jika Anda lupa menonaktifkannya, drone bisa terlihat seolah tidak mau terbang.

5. Baterai Lemah atau Rusak

Baterai adalah sumber tenaga utama bagi drone, sehingga kondisinya sangat menentukan apakah drone bisa terbang dengan baik atau tidak. Jika daya baterai melemah, tidak terpasang dengan benar, atau bahkan rusak, drone bisa gagal terbang atau langsung mati saat dinyalakan. Oleh karena itu, pastikan baterai dalam kondisi sehat dan terpasang dengan benar.

6. Sensor Gyroscope atau Kompas Bermasalah

Sensor gyroscope berfungsi untuk menjaga stabilitas drone saat menentukan arah terbang. Jika sensor tidak dikalibrasi dengan baik, drone bisa miring saat lepas landas, melayang tidak terkendali, atau bahkan sama sekali tidak bisa lepas landas. Biasanya terjadi karena gangguan magnetik, benturan, atau kalibrasi yang kurang tepat.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Drone 4K Terbaik 2025 untuk Hasil Visual Maksimal

Cara Mengatasi Drone yang Tidak Bisa Terbang

Setelah memahami berbagai penyebab mengapa drone tidak bisa terbang, langkah berikutnya adalah mencari solusi yang tepat. Sebagian besar masalah yang terjadi masih bisa diatasi sendiri tanpa harus membawanya ke teknisi. Dengan sedikit ketelitian, drone bisa kembali berfungsi normal. Berikut adalah langkah praktis yang bisa Anda lakukan.

1. Periksa Zona Terbang

Langkah mengatasinya bisa dengan memeriksa zona terbang. Buka aplikasi resmi drone (misalnya DJI Fly), lalu lihat peta di layar. Jika area yang ditampilkan berwarna merah, artinya Anda berada di zona terlarang. Solusinya cukup sederhana, yaitu dengan memindahkan lokasi ke area yang aman dan legal untuk terbang.

2. Pastikan Baling-Baling Terpasang dengan Benar

Sebelum melakukan pemeriksaan, matikan drone terlebih dahulu dan periksa satu per satu baling-balingnya. Pastikan posisinya sesuai dengan arah putaran motor yang tertera di manual bawaan. Jika ada propeller yang bengkok atau retak, segera ganti dengan propeller cadangan.

3. Tes Kinerja motor

Cara tes kinerja motor drone yaitu dengan melepaskan semua baling-balingnya terlebih dahulu lalu nyalakan drone. Amati apakah setiap motor dapat berputar dengan lancar dan memiliki kecepatan konsisten. Jika ada yang tersendat, coba bersihkan dari debu, pasir, atau kotoran halus yang mungkin menempel.

Namun, bila setelah dibersihkan motor masih macet atau terasa lemah, kemungkinan besar motor  sudah rusak dan harus segera diganti. Ketika dinyalakan tanpa baling-baling, periksa apakah semuanya berputar lancar. Jika masih tidak bisa bergerak, coba bersihkan debu atau kotoran yang menempel.

4. Nonaktifkan Mode Pemula

Jika drone tidak bisa terbang lebih tinggi, kemungkinan penyebabnya adalah mode pemula (beginner mode) yang masih aktif. Anda bisa masuk ke aplikasi kontrol dan menonaktifkan fitur ini agar drone bisa terbang lebih bebas. Pastikan sinyal GPS cukup kuat agar drone tidak gagal take-off.

Baca Juga: Jangan Panik! Begini Cara Mengatasi Drone Overheat dengan Mudah

5. Cek Kondisi Baterai

Kondisi baterai sangat penting untuk memastikan drone dapat menyala dan terbang dengan stabil. Oleh karena itu, periksa baterai dalam kondisi penuh dan terpasang dengan benar. Jika konektornya longgar, rapatkan kembali agar aliran listrik tidak terputus. Jika baterai sudah drop, sebaiknya segera ganti dengan baterai baru.

6. Periksa Kabel Setelah Crash

Jika drone tidak mau menyala setelah mengalami benturan atau jatuh, kemungkinan kabel power di dalamnya terlepas atau bahkan putus. Cara untuk memastikannya yaitu dengan membuka odi drone dengan hati-hati, lalu cek jalur kabel dari baterai ke papan sirkuit utama (PCB). Jika terlepas, Anda bisa menyoldern ulang agar kembali menempel dengan baik. 

7. Kalibrasi Gyroscope (IMU)

Jika drone terlihat terbang miring atau tidak seimbang, kemungkinan besar gyroscope (IMU) butuh dikalibrasi ulang. Caranya, Anda bisa masuk ke menu Sensor State lalu pilih IMU Calibration di aplikasi, dan ikuti instruksinya hingga proses selesai 100%. Proses ini dapat membantu drone mengenali posisi dengan lebih akurat dan stabil.

8 Kalibrasi Kompas

Kompas yang tidak akurat membuat drone sulit menjaga arah. Cara untuk mengatasinya yaitu dengan lakukan kalibrasi dengan memegang drone secara horizontal, lalu putar 360° hingga lampu indikator berubah warna. Setelah itu, ulangi langkah yang sama dalam posisi vertikal. Setelah selesai, sistem navigasi drone akan lebih stabil.

9. Lakukan Trimming Lewat Remote

Terkadang, meskipun sudah dikalibrasi, drone tetap terasa miring ketika diterbangkan. Dalam kondisi ini, gunakan tombol trimming pada remote control. Tekan secara perlahan sesuai arah yang dibutuhkan hingga posisi drone stabil. Trimming berfungsi sebagai penyesuaian halus agar drone bisa melayang dengan stabil di udara. 

10. Periksa Kembali Propeller dan Motor Saat Drone Terbalik

Drone yang langsung terbalik saat lepas landas biasanya disebabkan karena salah pasang pada atau terjadi kerusakan pada motor. Pastikan kedua hal ini dalam kondisi normal. Jika motor sudah tidak bisa berfungsi seperti pada umumnya, gantilah dengan yang baru.

Baca Juga: Apa itu Drone Night Vision dan Fungsinya untuk Industri

Penutup

Itulah informasi lengkap tentang penyebab drone tidak bisa terbang dan cara mengatasinya. Meski terlihat rumit, sebagian besar masalah sebenarnya bisa ditangani dengan langkah sederhana terlebih dahulu. Anda bisa memeriksa satu per satu faktor penyebabnya, lalu lakukan perbaiki sesuai langkah yang sudah dibahas.

Dengan melakukan perawatan yang baik, drone akan tetap awet dan siap digunakan. Nah, jika Anda sedang mencari drone lebih tangguh untuk kebutuhan profesional maupun proyek besar, percayakan ke Doran Corporate sebagai authorized distributor resmi DJI Agriculture di Indonesia. Hubungi WhatsApp untuk informasi lebih lanjut!