Doran Corporate –Â Menerbangkan drone yang tiba-tiba miring memang bikin deg-degan, terlebih lagi jika Anda sudah jauh dari titik lepas landas dan sinyal mulai turun. Kabar baiknya, sebagian besar kasus miring bisa dibereskan dengan langkah sederhana yang aman dilakukan di rumah. Kuncinya ada pada perawatan rutin, kalibrasi yang benar, pengecekan baling-baling dan motor, serta kebiasaan terbang yang lebih hati-hati. Artikel ini merangkum penyebab umum, cara memperbaiki, hingga tips uji terbang agar drone Anda kembali stabil dan bisa digunakan dengan percaya diri.
Penyebab Drone Terbang Miring

Penyebab yang paling sering adalah gangguan pada sensor. IMU yang sudah drift atau kompas yang terpapar gangguan magnet dapat membuat kontroler penerbangan salah membaca orientasi. Hal ini terjadi ketika Anda lepas landas di dekat mobil, pagar besi, tiang listrik, atau lantai dengan rangka besi. Sensor tetap menyala, tetapi acuannya bergeser, lalu drone bereaksi seolah-olah angin mendorong dari satu sisi meski cuaca tenang.
Faktor lingkungan juga berperan besar. Angin silang yang kencang membuat drone terus mengoreksi diri hingga terlihat miring. Udara panas di atas permukaan aspal bisa menimbulkan arus naik yang tidak merata. Permukaan lepas landas yang tidak rata akan memberi referensi awal yang salah pada sensor. Karena itu pad pendaratan yang rata dan bersih sangat membantu mengurangi potensi miring sejak awal.
Komponen mekanis sering jadi biang kerok berikutnya. Baling-baling retak halus, terpasang longgar, atau tertukar arah searah jarum jam dan berlawanan bisa menghasilkan dorongan yang tidak imbang. Motor yang kemasukan debu atau rambut akan berputar lebih berat. Dudukan motor yang retak atau lengan rangka yang sedikit bengkok setelah hard landing juga mengubah geometri, lalu thrust keempat sudut tidak lagi simetris.
Distribusi berat yang tidak seimbang pun bisa membuat drone condong. Baterai yang tidak terkunci rapat, filter lensa yang terlalu berat di satu sisi, atau aksesori yang dipasang tidak di tengah membuat pusat massa bergeser. Kontroler akan mencoba menahan, namun pada kecepatan atau ketinggian tertentu kemiringan akan terasa jelas, terutama saat hover.
Perangkat lunak dan kendali turut memengaruhi. Firmware yang ketinggalan versi dapat membawa bug pada stabilisasi. Pengaturan gain atau PID yang terlalu agresif menimbulkan osilasi, sedangkan pengaturan yang terlalu rendah membuat drone lambat mengoreksi sehingga melayang ke satu sisi. Stik kontrol yang tidak terkalibrasi atau memiliki deadzone bermasalah juga dapat memberi input kecil yang tidak Anda sadari.
Baca juga: Pentingnya Update Firmware Drone DJI dan Cara Melakukannya
Cara Memperbaiki Drone Terbang Miring

Jika drone Anda sering terbang miring, beberapa cara di bawah ini bisa Anda coba sendiri di rumah.
- Mulai dengan langkah aman yang cepat. Lepas baling-baling, bersihkan badan drone, lalu pastikan baterai sehat dan terkunci rapat. Pasang kembali baling-baling sesuai pola pabrik dan kencangkan secukupnya. Siapkan alas lepas landas yang rata dan jauh dari logam agar sensor punya referensi yang bersih. Dengan kebiasaan ini saja banyak kasus miring langsung hilang.
- Lanjutkan ke kalibrasi sensor. Nyalakan drone dan kendali, lalu lakukan kalibrasi IMU di permukaan yang benar-benar rata. Biarkan perangkat mendingin sebentar jika habis dipakai karena suhu tinggi membuat kalibrasi tidak akurat. Setelah itu lakukan kalibrasi kompas di area terbuka yang bebas dari mobil, saluran listrik, dan benda logam besar. Putar drone mengikuti panduan sampai indikator menyatakan berhasil, kemudian matikan dan hidupkan ulang agar nilai sensor tersimpan rapi.
- Periksa baling-baling secara teliti. Raba tepi depan untuk mencari sumbing kecil yang tidak terlihat mata. Jika ada bagian yang terasa kasar, ganti satu set sekaligus agar kualitas material seragam. Pastikan pasangan baling-baling cocok dengan arah putaran motornya, karena tertukar satu saja akan membuat drone miring atau berputar liar. Jangan lupa cek kekencangan, cukup padat tanpa memaksa drat.
- Cek motor dan rangka dengan saksama. Tiup dan sapu bagian dalam motor memakai kuas halus atau angin bertekanan rendah agar debu dan rambut keluar. Putar tiap motor dengan jari, rasakan apakah ada seret atau bunyi aneh. Periksa lengan rangka di sekitar dudukan motor, bila terlihat retak halus atau melengkung sebaiknya ganti komponen karena geometri yang meleset sulit dikompensasi oleh perangkat lunak.
- Perbarui firmware dan atur ulang kendali. Sambungkan ke aplikasi resmi untuk memastikan firmware drone, kendali, dan baterai sudah versi terbaru. Lakukan kalibrasi stik agar posisi netral benar-benar nol. Jika drone Anda memberi akses ke pengaturan gain atau PID, ubah secara bertahap dan uji di ketinggian aman. Tingkatkan nilai proporsional sedikit demi sedikit sampai respons terasa mantap tanpa goyang, lalu atur integral untuk menahan drift angin tipis, dan setel derivatif secukupnya agar tidak terjadi overshoot.
- Pastikan beban seimbang. Lepas aksesori yang tidak penting saat uji stabilitas supaya variabel berkurang. Jika memakai filter lensa atau pelindung, pastikan dudukannya ringan dan terpasang simetris. Periksa gimbal, karena gimbal yang macet atau tersangkut pengunci bisa menarik ke satu sisi dan menipu sistem seolah ada angin konstan. Setelah semua terasa bebas, lakukan uji hover lagi.
- Jauhkan diri dari sumber gangguan. Hindari terbang pertama di titik yang ramai sinyal seperti dekat router, gardu listrik, atau menara. Lepas landas beberapa meter dari mobil dan pagar besi. Jika Anda pindah lokasi yang sangat berbeda, lakukan kalibrasi kompas lagi. Kebiasaan kecil ini menyelamatkan banyak penerbangan yang tadinya miring tanpa alasan jelas.
Uji Terbang Setelah Perbaikan
Setelah melakukan beberapa cara di atas, Anda wajib melakukan beberapa uji terbang terhadap drone tersebut. Cari area lapang dengan rumput pendek agar pendaratan lebih aman. Lepas landas perlahan sampai setinggi dada, lalu diamkan beberapa puluh detik untuk melihat apakah drone bertahan di tempat.
Geser maju mundur dan kiri kanan dengan sentuhan kecil, lalu lepaskan stik untuk melihat respons kembali ke posisi semula. Naikkan sedikit ketinggian dan ulangi pola sederhana berbentuk kotak dan lingkaran. Jika ada gejala miring muncul lagi, mendaratlah pelan dan ulang langkah pemeriksaan yang relevan.
Kalau motor terasa panas tidak wajar saat hover singkat, atau terdengar bunyi gesek yang terus terjadi, sebaiknya hentikan uji mandiri. Begitu juga jika muncul peringatan sensor terus-menerus, gimbal bergetar liar, atau lengan rangka terlihat bengkok. Pada kasus seperti ini perbaikan memerlukan penggantian komponen atau penyelarasan struktural. Teknisi dengan alat ukur dan jig yang tepat akan menghemat waktu dan biaya karena diagnosis lebih akurat.
Baca juga: 7 Rekomendasi Drone untuk Pemetaan Proyek Terbaik Tahun 2025
Penutup
Drone yang miring bukan akhir dari hobi Anda. Sebagian besar masalah selesai dengan fondasi yang benar, yaitu kalibrasi yang rapi, baling-baling yang sehat, motor yang bersih, serta kebiasaan lepas landas di lokasi yang aman. Setelah langkah ini, uji terbang bertahap akan mengonfirmasi apakah semuanya kembali stabil.
Jika tanda bahaya masih muncul, tidak ada salahnya menyerahkan pada teknisi tepercaya. Rawat perangkat secara rutin, jaga kebiasaan terbang yang baik, dan Anda akan menikmati penerbangan yang lebih tenang serta rekaman yang lebih halus di setiap misi. Karena itulah, pastikan untuk membeli drone original dengan garansi resmi dan aftersales yang memuaskan untuk kemudahan Anda dalam menggunakannya.
Beli drone terbaik hanya di Doran Corporate. Hubungi CS kami via WhatsApp untuk informasi lebih lanjut mengenai pengadaan drone untuk kantor Anda!

