Doran Corporate – Saat ini penggunaan drone untuk industri agriculture memang bukan suatu hal yang asing lagi. Banyak pemilik lahan besar sudah mengetahui manfaat drone untuk industri mereka. Sayangnya, beberapa orang masih bingung mengenai perbedaan drone enterprise vs agriculture yang biasanya memiliki range harga yang sama dengan fitur unggulan yang berbeda dengan drone aerial atau consumer. Karena itulah, berikut perbandingannya yang wajib Anda ketahui.
Perbandingan Drone Enterprise vs Drone Agriculture

Di bawah ini adalah perbandingan antara drone enterprise dan drone pertanian atau drone agriculture. Setiap poin membahas aspek teknis, operasional, dan bisnis yang relevan untuk implementasi B2B. Gunakan panduan ini untuk menilai kebutuhan investasi, ROI, dan risiko regulasi pada proyek drone Anda.
1. Perbedaan Tujuan Penggunaan
Drone enterprise merupakan platform UAV kelas komersial yang dirancang untuk menjalankan berbagai tugas profesional di berbagai sektor industri, mulai dari inspeksi infrastruktur hingga survei topografi. Jenis drone ini memiliki desain modular yang memungkinkan penggunaan berbagai jenis payload seperti kamera LiDAR, sensor thermal, dan lensa zoom.
Kemampuannya yang andal, tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan, serta mudah diintegrasikan ke dalam sistem kerja perusahaan membuat drone enterprise menjadi solusi ideal bagi bisnis yang membutuhkan efisiensi dan akurasi tinggi dalam operasionalnya.
Sementara itu, drone pertanian dikembangkan khusus untuk mendukung kegiatan agrikultur modern dengan beragam fungsi seperti pemetaan multispektral, pemantauan kesehatan tanaman, penyemprotan pupuk atau pestisida, serta penyebaran benih.
Tujuan utama penggunaan drone jenis ini adalah meningkatkan efisiensi kerja di lapangan, mengoptimalkan penggunaan bahan kimia agar lebih hemat dan ramah lingkungan, serta membantu petani atau perusahaan agribisnis meningkatkan produktivitas melalui analisis data agronomi yang lebih akurat.
2. Hardware dan Payload
Drone enterprise biasanya dibuat dengan material yang sangat kuat dan dilengkapi motor berdaya besar serta baterai berkapasitas tinggi untuk mendukung misi berdurasi panjang. Desainnya fleksibel karena memungkinkan pergantian berbagai jenis payload seperti kamera beresolusi tinggi, sensor LiDAR, atau modul RTK yang digunakan untuk pemetaan presisi.
Fleksibilitas ini menjadi keunggulan utama, sebab satu platform drone dapat dimanfaatkan di berbagai lini bisnis perusahaan tanpa perlu mengganti perangkat secara keseluruhan. Berbeda dengan itu, drone pertanian dirancang dengan fitur yang lebih spesifik untuk kebutuhan lapangan seperti tangki penyemprot, nozzle yang bisa mengatur ukuran tetesan cairan, serta kamera multispektral atau sensor NIR untuk mendeteksi kondisi tanaman.
Walaupun beberapa model juga mendukung teknologi RTK atau fungsi pemetaan, fokus utama perangkat kerasnya tetap pada kapasitas tangki, stabilitas penerbangan rendah, dan distribusi cairan yang merata agar hasil penyemprotan lebih efisien dan konsisten.
3. Perangkat Lunak dan Alur Kerja (Workflow)
Platform drone enterprise umumnya dilengkapi dengan ekosistem software yang sudah matang dan terintegrasi. Sistem ini mencakup kemampuan pemrosesan data LiDAR, integrasi dengan GIS, dukungan API untuk sistem manajemen perusahaan, serta fitur autopilot yang mampu menjalankan misi kompleks secara otomatis.
Dengan dukungan tersebut, data yang dikumpulkan drone dapat langsung terhubung ke sistem internal perusahaan seperti ERP, BIM, atau platform analitik sehingga proses pengolahan informasi menjadi lebih cepat dan efisien.
Sementara itu, solusi software pada drone pertanian lebih berfokus pada analisis agronomi dan pengelolaan lahan. Fitur utamanya mencakup pengolahan citra multispektral untuk menghasilkan peta NDVI, pembuatan zona aplikasi yang berbeda sesuai kebutuhan tanaman, serta perencanaan pemupukan presisi agar penggunaan sumber daya lebih optimal.
Banyak sistem pertanian modern juga menyediakan misi otomatis untuk pola penyemprotan dan laporan kinerja lahan sehingga petani atau perusahaan dapat mengambil keputusan berbasis data secara lebih akurat.
Baca juga: 7 Tips Memilih Drone Pertanian Terbaik untuk Agribisnis Anda

4. Regulasi, Keamanan, dan Etika
Drone enterprise yang digunakan untuk keperluan industri sering beroperasi di area yang berdekatan dengan infrastruktur penting, sehingga operator wajib mematuhi regulasi dan protokol keselamatan yang ketat. Setiap penerbangan perlu direncanakan dengan hati-hati agar tidak mengganggu sistem vital atau membahayakan lingkungan sekitar.
Sementara itu, drone pertanian menghadapi tantangan regulasi yang berbeda karena sering digunakan untuk kegiatan penyemprotan bahan kimia seperti pestisida dan herbisida. Banyak negara atau daerah memiliki aturan yang membatasi atau mensyaratkan izin khusus bagi operator yang menjalankan penyemprotan dari udara. Oleh sebab itu, perusahaan agritech perlu menyiapkan dokumentasi kepatuhan, asuransi operasional, serta menerapkan prosedur keselamatan yang ketat agar kegiatan di lapangan tetap aman bagi pekerja dan masyarakat sekitar.
5. Skalabilitas dan Model Bisnis
Drone enterprise ideal untuk model layanan B2B berskala besar karena satu operator dapat menangani banyak klien atau divisi sekaligus. Desain modularnya memungkinkan pergantian fungsi sesuai kebutuhan, sehingga investasi menjadi lebih efisien dan dapat digunakan di berbagai sektor industri.
Sementara itu, drone pertanian lebih umum digunakan oleh penyedia layanan agrikultur atau perusahaan agribisnis besar. Keuntungan utamanya terlihat dari penghematan bahan kimia, peningkatan hasil panen, dan efisiensi waktu kerja, terutama saat kondisi lahan tidak memungkinkan penggunaan alat berat seperti traktor.
6. Keandalan Lingkungan dan Kondisi Operasi
Drone enterprise biasanya dirancang untuk beroperasi di kondisi ekstrem seperti angin kencang, suhu tinggi atau rendah, serta lingkungan yang berdebu atau korosif. Perangkat ini dilengkapi dengan sistem redundansi, fitur pendeteksi rintangan yang canggih, dan kemampuan navigasi tanpa GPS untuk memastikan misi tetap berjalan aman. Ketahanan tersebut sangat penting untuk operasi kritikal seperti inspeksi menara tinggi, pemantauan infrastruktur vital, atau misi pencarian dan penyelamatan.
Di sisi lain, drone pertanian lebih difokuskan pada kestabilan saat terbang rendah dan ketepatan dalam penyemprotan cairan di lahan yang tidak rata. Kapasitas baterai menjadi faktor penting karena misi pertanian biasanya berlangsung lama dan memerlukan rotasi baterai yang cepat. Kemudahan mengganti baterai serta mengisi ulang bahan cair membuat drone jenis ini dapat beroperasi secara efisien di lapangan tanpa banyak jeda waktu.
Baca juga: 7 Rekomendasi Drone untuk Pemetaan Proyek Terbaik Tahun 2025
Penutup
Baik drone enterprise maupun drone pertanian, keduanya memiliki keunggulan masing-masing sesuai kebutuhan bisnis. Drone enterprise cocok untuk berbagai sektor industri yang memerlukan fleksibilitas, daya tahan tinggi, serta kemampuan integrasi dengan sistem kerja yang kompleks. Sementara itu, drone pertanian lebih fokus pada efisiensi pekerjaan agrikultur seperti penyemprotan, pemetaan, hingga pemantauan kondisi tanaman untuk meningkatkan hasil panen.
Untuk mendapatkan solusi drone terbaik bagi kebutuhan bisnis Anda, hubungi Customer Service Doran Corporate via WhatsApp. Tim kami siap membantu memberikan rekomendasi produk, konsultasi teknis, hingga pemesanan drone pertanian dan enterprise dengan penawaran terbaik.

