Doran Corporate – Sejak tahun 2022 pemerintah mulai menerapkan peraturan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Salah satunya adalah mendorong perusahaan memiliki sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Untuk mengetahui berapa persentase TKDN tersebut, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu perhitungan TKDN barang dan jasa. Simak ulasannya dalam artikel kali ini.
Sektor Strategis Penerapan TKDN
Dalam penerapan TKDN, ada beberapa sektor penting yang menjadi prioritas utama. Dimana sektor penting ini memiliki peran optimal dalam kemajuan industri dalam negeri. Adapun sektor penting tersebut meliputi alat kesehatan, mesin pertanian, kelistrikan hingga industri migas. Berikut rata-rata nilai TKDN-nya:
Sektor Industri | Nilai Rata-Rata TKDN dalam % |
Industri alat kesehatan | >60% |
Industri peralatan dan mesin pertanian | >43% |
Industri ketenagalistrikan nasional | >40% |
Pembangkit listrik | >30-70% |
Jaringan transmisi | >56-76% |
Gardu induk | >17-56% |
Industri peralatan migas | >25-40% |
Optimalisasi TKDN di atas juga berlaku untuk proyek lainnya yang diwajibkan mempunyai nilai TKDN dengan persentase tertentu. Hal itu didasarkan pada jnis produk barang maupun jasa. Dimana besarannya akan diumumkan secara langsung pada saat lelang atau tender berlangsung.
Baca juga: Apa Itu TKDN dalam Pengadaan Barang? Ini Penjelasannya!
Komponen Perhitungan dalam TKDN
Proses perhitungan TKDN barang dan jasa perlu memperhatikan komponen-komponen pembentuknya. Di sini, ada tiga komponen utama yakni meliputi komponen dalam negeri di sektor barang, komponen dalam negeri sektor jasa, dan komponen gabungan dari keduanya. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
- Komponen dalam negeri sektor barang merupakan penggunaan dari bahan dasar, rancang bangun, hingga perekayasaan. Dimana komponen tersebut terdapat unsur manufaktur, perakitan, dan fabrikasi. Termasuk penyelesaian akhir (finishing) produk dilakukan dalam negeri.
- Sementara itu, untuk komponen perhitungan TKDN di sektor jasa meliputi penggunaan jasa dari perusahaan hingga proses penyerahan akhir. Di sini meliputi tenaga ahli sampai tenaga kerja lainnya. Begitu pun dengan peralatan kerja baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak, infrastruktur atau sarana pendukung lainnya yang berasal dari dalam negeri dan pelaksanaannya.
- Lalu, untuk komponen gabungan barang dan jasa meliputi material untuk bahan baku, konstruksi atau rancang bangun, dan perekayasaan. Komponen ini mengandung unsur manufaktur, perakitan, dan fabrikasi dalam negeri. Termasuk pemanfaatan tenaga ahli dan tenaga kerja, peralatan kerja hingga sarana pendukung yang dilaksanakan dan berasal dari dalam negeri.
Baca juga: Panduan Cara Mendapatkan Sertifikat TKDN dan Persyaratannya
Perhitungan TKDN Barang dan Jasa
Setelah melakukan identifikasi komponen TKDN di atas, saatnya untuk melakukan perhitungan TKDN barang dan jasa. Di sini, Anda perlu menghitung total nilai barang atau jasa yang digunakan dalam produk maupun proyek tersebut. Proses perhitungan ini juga harus didasarkan pada perbandingan dari harga barang yang sudah jadi, dikurangi harga komponen luar negeri dari barang jadi tersebut.
Dengan kata lain harga barang jadi ini menjadi biaya produksi yang perlu dikeluarkan pada saat memproduksi barang. Kemudian, biaya produksi ini meliputi biaya material langsung, biaya untuk tenaga kerja langsung, dan biaya pabrik yang merupakan biaya tidak langsung. Dari situ kemudian muncul persentase TKDN dan rumusnya adalah:
Persentase TKDN = (Total Nilai Komponen Dalam Negeri / Total Nilai Barang atau Jasa) x 100
Hasil perhitungan TKDN akan menunjukkan persentase nilai produk atau proyek yang berasal dari dalam negeri. Semakin tinggi persentasenya, semakin tinggi juga tingkat komponen dalam negeri yang digunakan dalam produk atau proyek tersebut.
Baca juga: Apa Itu P3DN: Pengertian, Tujuan, dan Regulasinya!
Kesimpulan
Perhitungan TKDN barang dan jasa yang tepat akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Khususnya dalam memberikan harga yang sesuai dan mampu meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia dengan produk lainnya. Terutama dalam pengadaan di sektor tertentu.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda perhatikan dengan baik apa saja yang menjadi komponennya secara terperinci. Pastikan semua komponen tersebut tidak terlewatkan agar proses perhitungannya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Khususnya untuk barang yang berskala besar. Selamat mencoba!